Awal
mula penyerangan di dunia Cyber pada tahun 1988 yang lebih
dikenal dengan istilah Cyber Attack. Pada saat itu ada seorang
mahasiswa yang berhasil menciptakan sebuah worm atau virus yang
menyerang program komputer dan mematikan sekitar 10% dari seluruh jumlah
komputer di dunia yang terhubung ke internet. Pada tahun 1994 seorang bocah
sekolah musik yang berusia 16 tahun yang bernama Richard Pryce, atau yang lebih
dikenal sebagai “the hacker” alias “Datastream Cowboy”, ditahan lantaran masuk
secara ilegal ke dalam ratusan sistem komputer rahasia termasuk pusat data dari
Griffits Air Force, NASA dan Korean Atomic Research Institute atau badan
penelitian atom Korea. Dalam interogasinya dengan FBI, ia mengaku belajar
hacking dan cracking dari seseorang yang dikenalnya lewat internet dan
menjadikannya seorang mentor, yang memiliki julukan “Kuji”. Hebatnya, hingga
saat ini sang mentor pun tidak pernah diketahui keberadaannya.
Di
Indonesia sendiri juga sebenarnya prestasi dalam bidang cybercrime ini patut diacungi dua
jempol. Walau di dunia nyata kita dianggap sebagai salah satu negara
terbelakang, namun prestasi yang sangat gemilang telah berhasil ditorehkan oleh
para hacker, cracker dancarder lokal.
Virus komputer yang dulunya banyak diproduksi di US dan
Eropa sepertinya juga mengalami “outsourcing” dan globalisasi. Di tahun 1986 –
2003, epicenter virus komputer dideteksi kebanyakan berasal dari Eropa dan
Amerika dan beberapa negara lainnya seperti Jepang, Australia, dan India. Namun
hasil penelitian mengatakan di beberapa tahun mendatang Mexico, India dan
Africa yang akan menjadi epicenter (pusat) virus
terbesar di dunia, dan juga bayangkan, Indonesia juga termasuk dalam 10 besar
Seterusnya 5 tahun belakangan ini China , Eropa,
dan Brazil yang meneruskan perkembangan virus yang saat ini mengancam
komputer kita semua dan tidak akan lama lagi Indonesia akan terkenal namun
dengan nama yang kurang bagus karena mungkin pemerintah kurang ketat dalam
pengontrolan dalam dunia cyber, terus terang para hacker di
Amerika tidak akan berani untuk bergerak karna pengaturan yang ketat dan system
kontrol yang lebih high-tech lagi yang dipunyai pemerintah
Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar